Minggu, 23 Oktober 2011

Cara Mengusir Hama Burung di Sawah Saat Panen Dengan Kaset CD

Burung, menjadi musuh petani saat musim panen. Mengapa? Hal ini dikarenakan burung akan memakan hasil padi yang akan dipanen para petani. Burung yang sering menjadi masalah saat penen antara lain adalah burung pipit dan manyar. Kedua jenis burung ini saat melakukan aksinya, selalu membawa gerombolan dari puluhan hingga ribuan (kalau sawahnya luas). Akibat dari serangan ini, petani bisa mengalami gagal panen ataupun kehilangan hasil panen. Kebanyakan hama burung beraksi pada pagi dan sore hari.

Dikalangan para petani ada beberapa metode yang digunakan untuk mengusir hama burung ini. Antara lain membuat orang-orangan, umbul-umbul, membunyikan kaleng, memasang plastik kresek, ketapel dan bahkan ada yang menggunaka senapan angin. Di sini saya akan membagi sedikit pengalaman yang saya dapatkan dari petani di negara China. Para petani disana menggunakan kepingan CD ataupun DVD yang sudah tidak tepakai lagi untuk mengusir kawanan burung pipit. Bagaimana caranya?

1. Mereka menancapkan kayu dengan diameter ±5cm dan ±15cm lebih tinggi dari batang padi. Di sekeliling sawah dan di tengah-tengah sawah, ±30 tiang
2. Diatas tiang tersebut mereka memasang kepingan CD ataupun DVD, dengan bagian yang bisa memantulkan cahaya menghadap matahari.
3. Di sudut sawah kepingan CD atau DVD bagian yang dapat memantulkan cahaya dipasang dengan posisi miring 45 ° menghadap sawah.
Cara kerjanya adalah, kepingan CD atau DVD tersebut akan memmantulkan cahaya dari matahari sehinga penglihatan burung-burung akan terganggu karena terkena pantulan sinar matahari. Dan burung-burung pun tidak dapat mendarat.

Cara ini telah terbukti di negara China, dan dapat membantu para petani.
Selain murah dan ramah lingkungan, cara ini tidak perlu melibatkan para petani untuk menjaga sawahnya.



semoga bermanfaat

Cara Membasmi Hama Tikus

Tikus, sebagai mahluk hidup yang tergolong dalam hewan menyusui, tikus memiliki otak yang berkembang baik sehingga dapat belajar dari hal-hal yang dialaminya. Tikus juga dapat bereaksi dan bertingkah laku seperti manusia, jika dia memakan suatu jenis makananan yang ditemukannya dan setelah itu menimbulkan sakit perut maka tikus akan jera dan tidak akan mau makan lagi.

Tahukah anda bahwa ternyata tikus termasuk hewan yang berintelegensi tinggi di kelasnya (hewan pengerat)? Artinya, tikus/rat (hewan pengerat) ini lebih pandai dan cerdik terutama dalam adaptasi terhadap lingkungan hidup maupun dalam mencari makanan. Tikus memiliki kemampuan “belajar” dimana mereka dengan mudah mampu membedakan mana saja yang biasa dihadapi, dialami dan dilakukan dengan mana yang asing buat mereka. Namun demikian hewan ini termasuk hewan yang pemalu/penakut apalagi bila melihat sesuatu yang asing dalam wilayahnya. Sebagai contoh, bila seekor tikus terkena perangkap yang dipasang atau mati karena memakan umpan yang disediakan, sementara tikus lain melihat tikus tersebut, maka mereka tidak akan mendekati perangkap apalagi memakan kembali makanan umpan tersebut. Ini menunjukkan bahwa menangkap tikus menggunakan perangkap memerlukan keterampilan khusus, karena tikus ini tidak mudah tergoda oleh perangkap yang sering kita gunakan. 


Untuk mengatasi masalah hama tikus khususnya di sawah, saya akan memberikan beberapa cara yang dapat digunakan. Cara berikut diadaptasi dari pengalaman saya, yang saya peroleh dari pertanian di negara China dan dari beberapa petani di Kalimantan Barat

1. Perangkap tikus dari botol air mineral bekas


Untuk cara ini, saya adaptasi dari negara China. petani di sana menggunakan botol bekas minuman sebagai perangkap tikus. Bagaimana caranya?


Bahan-bahan
1. Botol plastik bekas minuman ukuran 600ml ke atasnya
2. Kawat 
3. Umpan, bisa berupa biji jagung atau limbah makanan


Penggunaan
1. Botol plastik di potong sesuai dengan gambar
2. Letakkan perangkap di tempat yang sering dilalui oleh tikus, kuatkan dengan kawat. dengan cara membuat kawat membentuk hufuf U terbalik. Dan ujung kawat di tancapkan ke dalam tanah
3. Masukkan umpan di tengah.
4. Jika takut penahan perangkap tidak kuat, bisa memberikan lem tikus pada ujung jalan keluar dari perangkap.


keterangan "ukuran botol yang digunakan di sesuaikan dengan ukurang dari badan tikus"


2. Membasmi tikus menggunakan oli bekas


Bahan-bahan
1. Oli bekas secukupnya
2. Racun tikus


Penggunaan
1. Racun tikus dicampur dengan oli bekas
2. Lumuri di pinggir-pinggir sawah atau pematang sawah


Cara kerja dari trik ini adalah tikus memiliki kebiasaan yaitu selalu menjilati tubuhnya jika terkena kotoran. Jika tikus melalui oli tersebut maka otomatis tubuh tikus akan kotor dan tikus akan menjilati tubuhnya. Dan akhirnya tikus akan Wasalam


3. Kroyokkan


Seperti judulnya, pembasmian cara ini yaitu dengan cara gotong royong dan beramai-ramai menguber-uber tikus. Cara ini sebaiknya dijadikan sebagai cara terakhir, karena cara ini akan membutuhkan banyak sekali tenaga.


4. Jerami padi


Nah, cara ini yang paling dianjurkan. Cara dan bahan dari trik ini sanggat mudah dan gampang. Kita tinggal memendamkan jerami-jerami sisa panen ke dalam sawah lagi. Jerami yang dipendam di dalam tanah akan membusuk. Selain sebagai penyubur tanaman, jerami-jerami tersebut juga sebagai tempat bakteri E.Coli berkembang, bakteri ini akan tinggal di dalam tanah dimana tanah sebagai tempat tinggal tikus. Jika tikus terkontaminasi oleh bakteri ini, maka tikus akan diare dan kelamaan akan mati. Tetapi E.Coli dalam tanah tidak akan merusak produksi, tetapi akan mempersubut tanah. 




semoga bermanfaat

MOL (Mikro Organisme Lokal)

MOL adalah mikroorganisme lokal. Fungsi utama dari MOL adalah mempercepat pembusukkan bahan-bahan organik

MOL dapat dibuat dengan cara yang gampang dan sederhana, bahan-bahan serta alat-alat yang dibutuhkan juga sanggat mudah di temukan. Dan tentunya pembuatan MOL ini ramah lingkungan, tanpa campuran zat-zat kimia sintetik. Untuk membuat MOL, kita perlu memperhatikan 3 hal sebagai syarat pembuatan MOL, antaralain
1. Karbohidrat, kita dapat menggunakan air bekas cucian beras, limbah nasi, singkong (ubi kayu), kentang, dan gandum sebagai sumber korbohidrat dalam pembuatan MOL
2. Glukosa, kita dapat gunakan gula merah, gula pasir, air tebu dan air kelapa muda
3. Mikroorganisme, sebagai sumber mikroorganisme kita dapat gunakan urine (hewan maupun manusia), limbah buah-buahan, buah-buahan, sabut kelapa, keong mas dan beberapa bumbu dapur juga dapat kita manfaatkan

Berikut adalah beberapa contoh MOL dan cara pembuatannya

1. MOL Buah


Bahan-bahan
1. Buah-buahan yang sudah busuk. Bisa buah apa saja: pepaya, pisang, mangga, apel, salak, dll. Sebanyak 5 kg
2. Air kelapa 10 butir.
3. Gula jawa 1 kg.
Cara pembuatan
1. Limbah buah-buahan dihaluskan. Bisa dengan cara ditumbuk atau diparut.
2. Masukkan ke dalam dalam tempat (drum)
3. Tambahkan air kelapa.
4. Tambahkan gula.
5. Semua bahan diaduk sampai tercampur merata.
6. Tutup drum dengan penutu. Beri lubang untuk aerasi. Lubang aerasi ini bisa menggunakan selang agar tidak dimasukki oleh lalat atau serangga lain. 
7. Semua bahan kemudian difermentasi selama 2 minggu sebelum digunakan
8. Dan yang kita gunakan adalah air, jadi saring terlebih dahulu
2. MOL Sabut Kelapa

Bahan-bahan
1. Sabut kelapa
2. Air bersih
3. Jerami

Cara pembuatan
1. Masukkan sabut kelapa kedalam tong atau drum, janggan sampai penuh
2. Masukkan jerami kedalam tong sampai penuh, tapi jangan di padatkan
3. Masukkan air sampai penuh dan tutup tong atau drum
4. Hindarkan dari sinar matahari
5. Biarkan selama 2 minggu
6. Air kehitaman tersebut digunakan sebagai MOL


3. MOL Tapai / Tape

Bahan-bahan
1. Tape 1 ons
2. Gula pasir 5 sdm
3. Air bersih

Cara pembuatan
1. Masukkan tape kedalam botol air mineral ukuran 1,5lt
2. Masukkan gula pasir 5 sdm
3. Isi dengan air bersih sampai 1/3 botol
4. Kocok sebentar untuk melarutkan gula
5. Biarkan selama 5 hari
6. Saring larutan tersebut, kita menggunakan air dari larutan tersebut sebagai MOL

4. MOL Nasi

Bahan-bahan
1. Nasi segar, bukan nasi yang sudah basi
2. Seresah bambu atau potongan bambu yang sedang melapuk. Bukan yang masih segar dan baru diambil dari pohonnya.
3. 5 liter Air bersih atau air cucian beras yang telah diberi gula merah sebanyak 3-5%.
4. Kotak kayu atau tempat lain yang cukup lembab dan terlindung. Bisa pakai kardus.
 
Cara Pembuatan:
1. Masukkan seresah bambu yang sedang melapuk ke dalam kotak.
2. Masukkan nasi ke dalam kotak.
3. Kotak didiamkan di tempat yang sejuk, lembab, dan terlindung dari sinar matahari selama seminggu.
4. Ambil nasi yang telah ditumbuhi jamur dan masukkan ke dalam air beras yang telah diberi gula merah.
5. Larutkan nasi tersebut di dalam air beras.
6. Simpan di dalam botol/jerigen. Tutup jeringen diberi selang untuk aerasi. Ujung selang dimasukkan ke dalam botol berisi air. Tambahkan alkohol/sprirtus/kaporit/pemutih pakaian ke dalam air botol terebut untuk menjaga agar tidak terkontaminasi.
7. Biarkan selama satu minggu. Setelah satu minggu MOL bisa dipakai.
5. MOLBatang pisang
Bahan-bahan
1. Batang pisang 1 kg
2. Nira 1 liter atau bisa diganti dengan gula jawa 1,5 ons.

Cara pembuatan:
1. Batang pisang dipotong-potong. Jangan diparut/ditumbuk/dicincang.
2. Campurkan batang pisang dengan 3/4 nira.
3. Masukkan ke dalam baskom dan atur agar memadat.
4. Tambahkan sisa nira lagi.
5. Tutup rapat dan dibiarkan selama dua minggu.
6. Setelah dua minggu diperas dan diambil airnya.

6. MOL Keong mas


Bahan-bahan
1. 1 kg keong mas
2. 1/4 kg gula jawa, bisa juga menggunakan molases jika ada atau buah satu buah maja.
3. Air kelapa dua butir
 
Cara Pembuatan:
1. Keong mas ditumbuk sampai halus.
2. Tambahkan gula jawa hingga tercampur merata.
3. Masukkan ke dalam ember atau drum, tambahkan air kelapa dan aduk sampai merata.

4. Di tutup ember diberi lubang kecil yang bisa disambungkan dengan selang kecil sebagai lubang udara, ujung selang yang lain dicelupkan kedalam air yang telah dicampur pemutih pakaian.
5. Tutup rapat dan biarkan selama 2 minggu. Saring airnya dan air tersebut digunakan sebagai MOL
Cara pengguanaan MOL diatas adalah sama semua
Untuk pembuatan kompos perbandingan MOL dan air adalah 1:4 dalam liter dan campurkan gula 1 ons dalam 5 liter larutan tersebut
Untuk penyiraman langsung ketanaman, perbandingan MOL dan air adalah 1:5 penyemprotan dilakukan 2 minggu sekali dan dilakukan pada pagi dan sore hari. 

semoga bermanfaat